Batam l KNC : APBD perubahan Kota Batam akhirnya disetujui 8 fraksi DPRD Batam berjumlah sebesar 2.377.621.224.007,14 sen(2 trilun 377 milyar lebih). Pengesahan APBD perubahan tersebut dilaksanakan dalam rapat paripurna ke 7 DPRD Batam masa, persidangan 1 tahun 2015. Rabu (30/9/25).
APBD perubahan tersebut mengalami defisit sebesar 272,677,964,892(272,6 lebih milyar), karena pendapatan hanya berjumlah 2.104. 943.277.115,23 sen(2 triliun 104 milyar 943 juta lebih).
Sugito ketua fraksi PDI-P dalam interupsinya saat sidang paripurna menyampaikan alasan, bahwa APBD Perubahan itu tidak mengedepankan keberimbangan, karena adanya kenaikan belanja tidak langsung untuk belanja pegawai Pemko Batam sebesar Rp 6 milyar lebih(0,66 persen), sementara belanja tidak langsung atau atau belanja publik hanya mengalami kenaikan sebesar 5 milyar lebih(0,32 persen).
APBD perubahan tersebut mengalami defisit sebesar 272,677,964,892(272,6 lebih milyar), karena pendapatan hanya berjumlah 2.104. 943.277.115,23 sen(2 triliun 104 milyar 943 juta lebih).
8 fraksi yang setuju dengan APBD perubahan tersebut adalah, fraksi Golkar, fraksi Demokrat, fraksi Gerindra, fraksi PAN, fraksi Hati Nurani Bangsa, fraksi Persatuan dan Keadilan, fraksi Nasdem, dan fraksi PKS.
Sementara 1 fraksi yakni fraksi PDI-P, menyatakan tidak setuju dengan APBD perubahan itu, dan melakukan walk out atau keluar dari sidang paripurna, saat 8 fraksi lainnya menyatakan setuju.
Sugito ketua fraksi PDI-P dalam interupsinya saat sidang paripurna menyampaikan alasan, bahwa APBD Perubahan itu tidak mengedepankan keberimbangan, karena adanya kenaikan belanja tidak langsung untuk belanja pegawai Pemko Batam sebesar Rp 6 milyar lebih(0,66 persen), sementara belanja tidak langsung atau atau belanja publik hanya mengalami kenaikan sebesar 5 milyar lebih(0,32 persen).
Sebelumnya dalam APBD murni, pendapatan di targetkan sebesar 2.161.577. 000.000 (2 trilun 161 milyar lebih) namun dalam APBD Perubahan berubah menjadi 2.104. 943.277. 115 (2 trilun 104 milyar), Turun 56 milyar lebih atau sekitar 2,62 persen.
Menurut Zainal Abidin S.E. M.M., juru bicara Badan Anggaran DPRD Batam, turunnya sektor pendapatan itu di karenakan tidak tercapainya target Pendapatan Asli Daerah dan juga turunnya Dana perimbangan dari perintah pusat.
BrsHR
Posting Komentar