Ilustrasi: Gedung PT.ATB dan Lambang BP Batam |
Batam l KNC : Karena minimnya ketersediaan air baku di enam dam kota Batam, PT. Adhya Tirta Batam(ATB) saat ini melakukan rationing atau menggilir suplai air kepada pelanggan alias masyarakat Batam.
Tindakan yang di lakukan PT. ATB ini tentu menyakiti pisik dan psikologis masyarakat Batam, karena selain merugikan secara materil, tindakan yang dilakukan perusahaan pengelola air bersih di kota Batam atas mandat Badan Pengusahaan Batam(BP-Batam)/ Otorita Batam ini, juga membuat sebagian besar masyarakat Batam tidak bisa melakukan aktifitas ibadah agama mereka.
Menurut keterangan pihak PT. ATB di beberapa media, penyebab kekeringan adalah curah hujan yang kurang, sementara beberapa pihak menyatakan karena adanya pembalakan liar di sekitar dam dam tertentu.
Argumen dan fakta yang di ungkap PT. ATB dan media Batam, memang bisa menjadi indikator penyebab keringnya air di enam dam kota Batam, namun dari diskusi sejumlah tokoh LSM dan Amok Group(Asosiasi Media Online Kepri) mengungkap jika surut atau keringnya air di 6 dam kota Batam harus di lihat secara komprehensif, dan dilihat dari indikator lain, salah satunya faktor adanya penjualan air Batam kepada kapal-kapal asing, karena hingga saat ini suplay air bersih ke kapal-kapal yang di lakukan pihak PT.ATB dan BP Batam tidak transparan.
Penjualan air bersih ke kapal-kapal asing terungkap pada tahun 2010, pada saat itu terungkap adanya indikasi pencurian di
Pelabuhan Batuampar yang merugikan negara miliran rupiah.
Dalam kasus pencurian
yang di duga telah berlangsung 15 tahun itu, Dua pejabat Kantor Pelabuhan Laut (Kanpel) Otorita Batam (OB) yaitu
mantan Kepala Bidang (Kabid) Komersial Kanpel OB (kini Kepala Biro
Sekretariat OB), Abdul Gani Lasya dan Kepala Seksi Aneka Jasa Kanpel OB,
Nutherin Sihaloho sempat diperiksa jaksa di gedung Kejari Batam.
6 dam di kota Batam yang kini nyaris kering adalah dam Duri Angkang, Mukakuning, Sei Harapan, Sei Ladi , Baloi, dan dam Nongsa.
Sebelumnya 6 dam di kota Batam itu berkapasitas masing-masing, dam Duri Angkang 78.560.000 m3, Mukakuning yang berkapasitas 13.147.000 m3, Sei Harapan yang berkapasitas 3.637.000 m3, Sei Ladi yang
berkapasitas 9.448.000 m3, Baloi yang berkapasitas
293.000 m3 dan Nongsa yang berkapasitas 724.000 m3
BrsHR/Redaksi KNC
Posting Komentar