Sudono Salim/ Foto : berwirausaha.net |
BATAM I KEJORANEWS.COm : Keberadaan mini market Alfamart dan Indomaret saat ini hampir ada di seluruh provinsi di Indonesia. Kedua toko waralaba yang nyaris selalu berdampingan ini tentu menimbulkan sejumlah pertanyaan, salah satunya adalah siapakah pemilik kedua toko-toko tersebut.
Nah, guys di sini redaksi akan memberikan informasi terkait siapa pemilik kedua usaha tersebut.
Pemilik Indomaret adalah Sudono Salim yang kini kepemilikannya diserahkan kepada anaknya yang bernama Anthoni Salim.
Nah, guys di sini redaksi akan memberikan informasi terkait siapa pemilik kedua usaha tersebut.
Pemilik Indomaret adalah Sudono Salim yang kini kepemilikannya diserahkan kepada anaknya yang bernama Anthoni Salim.
Djoko Susanto/ Foto : berwirausaha.net |
Indomart dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama yang didirikan pada tanggal 4 Oktober 1972 di Indonesia.
Anthoni Salim sendiri menurut forbes.com, pada tahun 2017 lalu adalah sebagai orang terkaya No. 4 di Indonesia, dengan total kekayaan Rp 89.7 Triliun.
Selain indomaret salim group juga mekiliki beberapa anak perusahaan diantaranya :
1.Indolife
2. Indocement
3. Indogrosir
4. Indomobil Group
5. Intikom Berlian Mustika
6. Elshinta Media
7. Salim Palm Plantation
8.Salim Ivomas Pratama
9.Total Chemindo Loka
10. Super Indo (51% dikuasai oleh Delhaize Group)
Sedangkan pemilik pemilik Alfamart adalah Djoko Susanto (Kwok Kwie Fo atau A. Kwie), Tokoh berdarah Cina ini lahir pada 9 Februari 1950.
Alfamart berdiri pada 27 Agustus 1989, sebelumnya bernama Alfa Toko Gudang Rabat yang didirikan oleh Djoko Susanto dan Putera Sampoerna.
Kerja sama Djoko Susanto dengan Putera Sampoerna hanya bertahan sampai tahun 2005. Saat itu Sampoerna memutuskan untuk menjual bisnis tembakau beserta seluruh anak perusahaannya kepada Philip Morris International dengan nilai lebih dari USD 5 miliar. Itu berarti, 70% bagian perusahaan Sampoerna yang ada di Alfa Minimart juga terjual kepada Philip Morris International.
Philip Morris ternyata tidak tertarik dengan bisnis retail, mereka menjual saham Alfa Minimart kepada Djoko Susanto dan Northstar, sebuah investor ekuitas swasta. Setelah itu, mulailah Djoko untuk membangun bisnis ritel Alfa Supermarket yang berada dalam naungan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Pada tahun 2007, Djoko Susanto membangun Alfa Midi dibawah naungan PT Midimart Utama. Ternyata, bisnis-bisnisnya terus mengalami perkembangan dan menghasilkan keuntungan besar. Hal itu membuat Djoko kembali membeli saham Alfa dari Northstar pada tahun 2010 dan menjadikannya memiliki 65% perusahaan. Saham itu kemudian diperdagangkan dan menghasilkan dua kali lipat pada 12 bulan terakhir, membuat Djoko Susanto masuk dalam jajaran miliuner dunia.
Versi forbes.com, pada tahun 2017 lalu, Djoko Susanto masuk sebagai orang terkaya di Indonesia nomor urut ke 20 dengan total kekayaan Rp 22,1 Triliun.
Perusahaan Djoko Susanto :
1. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart, Alfa Midi, Alfa Express, dan Lawson, Northstar)
2. Universitas Bunda Mulia
Sumber: forbes.com/ berwirausaha.net/ studentpreneur.co
Anthoni Salim sendiri menurut forbes.com, pada tahun 2017 lalu adalah sebagai orang terkaya No. 4 di Indonesia, dengan total kekayaan Rp 89.7 Triliun.
Selain indomaret salim group juga mekiliki beberapa anak perusahaan diantaranya :
1.Indolife
2. Indocement
3. Indogrosir
4. Indomobil Group
5. Intikom Berlian Mustika
6. Elshinta Media
7. Salim Palm Plantation
8.Salim Ivomas Pratama
9.Total Chemindo Loka
10. Super Indo (51% dikuasai oleh Delhaize Group)
Sedangkan pemilik pemilik Alfamart adalah Djoko Susanto (Kwok Kwie Fo atau A. Kwie), Tokoh berdarah Cina ini lahir pada 9 Februari 1950.
Alfamart berdiri pada 27 Agustus 1989, sebelumnya bernama Alfa Toko Gudang Rabat yang didirikan oleh Djoko Susanto dan Putera Sampoerna.
Kerja sama Djoko Susanto dengan Putera Sampoerna hanya bertahan sampai tahun 2005. Saat itu Sampoerna memutuskan untuk menjual bisnis tembakau beserta seluruh anak perusahaannya kepada Philip Morris International dengan nilai lebih dari USD 5 miliar. Itu berarti, 70% bagian perusahaan Sampoerna yang ada di Alfa Minimart juga terjual kepada Philip Morris International.
Philip Morris ternyata tidak tertarik dengan bisnis retail, mereka menjual saham Alfa Minimart kepada Djoko Susanto dan Northstar, sebuah investor ekuitas swasta. Setelah itu, mulailah Djoko untuk membangun bisnis ritel Alfa Supermarket yang berada dalam naungan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Pada tahun 2007, Djoko Susanto membangun Alfa Midi dibawah naungan PT Midimart Utama. Ternyata, bisnis-bisnisnya terus mengalami perkembangan dan menghasilkan keuntungan besar. Hal itu membuat Djoko kembali membeli saham Alfa dari Northstar pada tahun 2010 dan menjadikannya memiliki 65% perusahaan. Saham itu kemudian diperdagangkan dan menghasilkan dua kali lipat pada 12 bulan terakhir, membuat Djoko Susanto masuk dalam jajaran miliuner dunia.
Versi forbes.com, pada tahun 2017 lalu, Djoko Susanto masuk sebagai orang terkaya di Indonesia nomor urut ke 20 dengan total kekayaan Rp 22,1 Triliun.
Perusahaan Djoko Susanto :
1. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart, Alfa Midi, Alfa Express, dan Lawson, Northstar)
2. Universitas Bunda Mulia
Sumber: forbes.com/ berwirausaha.net/ studentpreneur.co